
Kabarsebelas.id, Kabupaten Bekasi – Badan Gizi Nasional (BGN) kegiatan Pemberdayaan Pelaku Usaha Daerah/UMKM/Masyarakat (PPM) untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sosialisasi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, pelaku UMKM, petani lokal, hingga tokoh masyarakat, dengan fokus memperkuat ekosistem pangan bergizi berbasis potensi lokal.
Sosialisasi program MBG ini berlangsung selama tiga hari, pada 15-17 September 2025, di Hotel Grand Zuri Jababeka Cikarang, Bekasi. UMKM pangan akan menjalani peran yang tak kalah penting dalam visi melahirkan generasi berkualitas di masa depan. Untuk itu makanan yang dijual setiap pengusaha makanan perlu diperhatikan mengenai asupan gizinya.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta mendapatkan pemahaman mendalam mengenai strategi kolaboratif untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah.
Program MBG yang digagas pemerintah nasional disebut sebagai langkah multidimensi yang memadukan aspek kesehatan, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Perwakilan Badan Gizi Nasional menegaskan, kegiatan PPM menjadi jembatan penting dalam memastikan UMKM lokal mampu berperan aktif dalam rantai pasok pangan bergizi.
“UMKM di Bekasi memiliki potensi besar untuk mendukung keberhasilan program MBG. Melalui pelatihan dan pendampingan dalam kegiatan PPM ini, kami memastikan mereka memahami prinsip menu B2SA, keamanan pangan, serta inovasi pengolahan pangan lokal. Partisipasi UMKM bukan hanya meningkatkan ekonomi daerah, tetapi juga memastikan anak-anak mendapatkan makanan bergizi dari sumber yang terpercaya,” ujarnya.
Kegiatan PPM juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor. Pemerintah daerah Bekasi menunjukkan komitmennya untuk memperkuat koordinasi dan memastikan keberlanjutan pelibatan UMKM, petani, dan masyarakat dalam penyediaan bahan pangan lokal yang sehat, aman, dan terjangkau.
Narasumber lainnya menambahkan, program ini sekaligus menjadi kesempatan untuk menghidupkan kembali bahan pangan lokal yang memiliki nilai gizi tinggi.
“Melalui PPM, kami mendorong inovasi menu bergizi dengan memaksimalkan bahan pangan lokal. Ini bukan hanya soal menyediakan makanan, tetapi juga membangun kesadaran gizi sejak dini dan memberdayakan masyarakat. Bekasi sudah menunjukkan sinyal positif dalam mengembangkan ekosistem pangan berkelanjutan,” katanya.
Melalui sosialisasi ini, seluruh pihak sepakat bahwa keberhasilan Program MBG hanya dapat dicapai melalui kolaborasi berkesinambungan.
Peningkatan kapasitas UMKM, integrasi petani lokal dalam rantai pasok, serta pemahaman masyarakat tentang gizi menjadi pilar utama dalam mewujudkan generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045.
Program PPM di Bekasi ini menegaskan bahwa pemerintah dan masyarakat mulai semakin menyadari pentingnya intervensi gizi sejak usia dini. Langkah ini dinilai strategis tidak hanya dari sisi kesehatan, tetapi juga ekonomi lokal dan ketahanan pangan nasional. (Jar)












